Sunday, January 16, 2011

Twitter mendapat perintah pengadilan atas Wikileaks


Pemerintah AS telah meminta Twitter untuk menyerahkan pesan pribadi dari dan ke penemu Wikileaks Julian Assange dan staf wikileaks lainnya. Dan itu juga berlaku untuk semua layanan website yang telah digunakan oleh Assange untuk mendapatkan rincian informasi pribadi tentang kegiatan Assange dan pendukungnya. Menurut laporan New York Times, Twitter telah diperintahkan oleh pemerintah AS sehubungan dengan investigasi yang saat ini sedang berlangsung.


Twitter diwajibkan menyerahkan data-data tersebut karena ini terkait dengan permintaan pemerintah dan penegakan hukum dalam rangka investigasi kriminal. Menurut panduan Twitter [PDF] mengatakan bahwa sesuai dengan kebijakan privasi dan ketentuan layanan, informasi mengenai pengguna twitter tidak akan rilis kecuali pihak twitter menerima panggilan pengadilan, perintah pengadilan atau proses hukum lainnya. Yang intinya menjelaskan bahwa permintaan tersebut hanya akan berlaku jika dikirim oleh penegak hukum.

Pada tanggal 14 desember 2010, departemen kehakiman telah menyerahkan perintah pengadilan yang mengatakan bahwa Twitter harus menyerahkan :
- session times dan catatan koneksi
- nomor telepon
- informasi kartu kredit
- Email dan alamat IP
- korespondensi dan catatan rekaman

Pengadilan memerintahkan Twitter untuk menyerahkan informasi miliki Assange, Wikileaks, Bradley Manning ( yang diduga sebagai orang yang bertanggung jawab untuk mentransfer kabel untuk Wikileaks), dan beberapa relawan dari Wikileaks termasuk Birgitta Jonsdottir, ROP Gongrijp, dan Appelbaum Yaku yang bertindak sebagai programmer.
Cukup mengejutkan jika Twitter adalah satu-satunya perusahaan yang mendapatkan perintah pengadilan terkait dengan wikileaks.

No comments:

Post a Comment