Monday, November 15, 2010

PGASCOM Incar Pasar Sumatera


Setelah sukses menembus pasar di Jakarta, PGASCOM berencana menembus pasar Sumatera, utamanya Palembang dan Jambi. Untuk mendukung langkah itu, penyedia layanan koneksi point to point ini berencana membangun jaringan back up fiber optik di Sumatera.

Walau baru dua tahun berdiri, PGASCOM tumbuh sebagai perusahaan berkinerja baik. Sebagai perusahaan backbone provider, PGASCOM mengoperasikan jaringan serat optik bagi industri telekomunikasi Indonesia. Kini cakupan layanan PGASCOM yang ada adalah link utama yakni link Jakarta-Singapura, meliputi link Batam-Singapura, link Jakarta-Batam, link Jambi-Batam, dan link Jakarta-Jambi.

Bentuk pelayanan PGASCOM adalah point to point yaitu koneksi jaringan telekomunikasi yang mengubungkan satu lokasi ke lokasi lain melalui sistem transmisi berbasis teknologi DWDM yang terhubung dengan premise pelanggan melalui sistem distribusi SDH.




Kehadiran PGASCOM memberikan layanan maksimal kepada pelaku industri telekomunikasi di Indonesia antara lain operator telekomunikasi, operator seluler, network access provider (NAP), dan perusahaan besar yang memerlukan koneksi jaringan internasional. PGASCOM juga melayani masyarakat bervisi tinggi untuk menjadi penyelenggara telekomunikasi yang andal dan berdaya saing tinggi.

PGASCOM memiliki jaringan berupa teknologi perangkat backbone berbasis DWDM dan SDH dengan dukungan perangkat standar internasional, jaringan kabel optik seperti kabel serat optik 96 core standard G 654 (bawah laut) dan pelindung baja double armoured yang ditanam di kedalaman 1,5 meter di bawah dasar laut.

"Jaringan serat optik PGASCOM dari Singapura ke Jakarta dan kota lainnya, 1.300 kilometer," kata Herman Usman, Direktur Operasi dan Komersial PGASCOM di Jakarta Selatan, Rabu (10/11/2010).

" Kita berencana mengembangkan pasar ke Sumatera tahun depan," kata Commerce and Connection PGASCOM, Francisca Indrainie. PGASCOM sendiri saat ini telah memiliki link (fiber optic) Jakarta-Singapura, Jakarta-Batam, Jambi-Batam dan Jakarta-Jambi.

Jaringan yang dimiliki diantaranya kabel fiber optik 96 core standard G 654 (Submarine) dengan pelindung baja Double Armoured yang ditanam dengan kedalamanan 1,5 meter dibawah dasar laut. Infrastruktur kabel optik yang dimiliki ditanam pada ROW (Right of Way) pipa gas.

Francis menyatakan kapasitas yang dimilikinya relatif besar. Bandwidth Jakarta-Singapore tersedia upto 160 Gbps. Namun demikian, tingkat utilisasinya baru mencapai 40 Gbps.

Anak perusahaan PT Gas Negara ini, tercatat sebagai pemain baru untuk layanan koneksi jaringan telekomunikasi yang menghubungkan satu lokasi ke lokasi lainnya dengan menggunakan sisstem transmisi berbasis teknologi DWDM dan terhubung dengan premise pelanggan melalui sistem distribusi SDH.

Sekalipun masih baru dalam bisnis telekomunikasi, Francisca mengemukakan PGASCOM memiliki kinerja baik. ''Tahun 2010 diperkirakan mengalami pertumbuhan revenue 30 persen dibandingkan tahn 2009,'' katanya tanpa menyebut angka.

Operator telekomunikasi, NAP (Network Access Provider) dan ISP (Internet Service Provider) telah memanfaatkan layanan yang dikembangkan PGASCOM. ''Customer kami juga operator telekomunikasi global dan perusahaan besar di Indonesia,'' ujar Francisca.

No comments:

Post a Comment